7 keistimewaan menyantuni anak yatim, bisa dekat dengan Rasulullah disurga Aamiin...

 



Dalam Islam, yatim memiliki kedudukan yang istimewa. Terdapat keutamaan dalam menyantuni anak yatim. Al-Qur’an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadist keutamaan menyayangi anak yatim:

“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.”

(QS. Al-Baqarah [2]: 220)

Sedangkan dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.”

(HR. Bukhari)

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim, sehingga imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.

Artinya: "Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: 'Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana'." (QS Al Baqarah: 220)

Perlu diketahui bahwa batasan bagi seorang anak masih disebut anak yatim adalah sampai orang tersebut telah dewasa atau baligh. Sebagaimana penjelasan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dalam sebuah hadis: "Tidak ada keyatiman setelah mimpi." (HR Abu Dawud)

Mimpi dalam hadis tersebut maksudnya adalah mimpi basah yang menjadi penanda balig. Kemudian tanda balig lainnya adalah tumbuhnya rambut kemaluan, sudah haid bagi anak perempuan, dan sudah mencapai umur 15 tahun.

Nah, berikut tujuh keistimewaan merawat dan menyantuni anak yatim, seperti dikutip dari kanal YouTube VDVC religi, Jumat (17/12/2021).

1. Meraih peluang dekat dengan Rasulullah di surga

Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga berdekatan dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Sebab, kedekatan itu seperti jari telunjuk dengan jari tengah. Sebagaimana Rasulullah:

"Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini. Kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit." (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d)

(Lihat kitab Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483)

2. Diberi predikat abrar (salih atau taat kepada Allah Ta'ala)

Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan mereka beserta orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abrar. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda.

Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (QS Al Insan: 5–6)

3. Perawat anak yatim dijamin masuk surga

Jika para perwat anak yatim tidak bisa menjadi teman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam di surga karena suatu hal tertentu, namun ia akan tetap dijamin masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah:

"Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni." (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas) (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840)

4. Menghindarkan dari siksa akhirat yang pedih

Keutamaan menyantuni anak yatim selanjutnya adalah menghindarkan dari siksa akhirat yang pedih. Allah Subhanahu wa ta'ala tidak akan menyiksa umat Muslim yang menyayangi anak yatim di hari kiamat kelak. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist Nomor 8828)

5. Memperoleh pertolongan dari Allah Ta'ala

Menyantuni anak yatim dengan berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah Subhanahu wa ta'ala. Menyantuni anak yatim juga bisa menghilangkan segala kesulitan yang dialami umat Muslim di dunia. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya." (HR Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah) (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557)

6. Menggapai keberuntungan dan menjadi yang terbaik.

Menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf, yakni mengajak kebaikan. Selain itu juga termasuk nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Maka, siapapun umat Muslim yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

"Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu." (HR Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas'ud)

7. Investasi amal untuk akhirat

Menyantuni anak yatim adalah investasi amal di akhirat. Amalan sedekah jariyah yang telah umat Islam berikan kepada anak yatim tak akan terputus meski orang tersebut sudah meninggal karena anak yatim akan selalu mendoakannya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

"Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak salih yang selalu mendoakannya." (HR Muslim dari Abu Hurairah)

Wallahu a'lam bishawab.

Belum ada Komentar untuk "7 keistimewaan menyantuni anak yatim, bisa dekat dengan Rasulullah disurga Aamiin..."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel