Kisah Nenek Sebatang Kara Diarak Warga Usai Curi Rp100 Ribu untuk Makan: Bingung Engga Punya Uang

Seorang nenek berinisial RN cuma bisa menangis dan pasrah saat kepergok mencuri uang di pasar.
Bahkan, nenek berusia 50 tahun itu sempat diarak warga karena kepergok mencuri uang Rp 100 ribu.
Peristiwa ini terjadi di Pasar Mandiraja, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Saat itu, nenek RN mencuri uang Rp 100 ribu milik pedagang di pasar tersebut.
Namun, aksi sang nenek ketahuan oleh korban.
Para pedagang dan pengunjung yang mendengar teriakan korban lantas mengejar dan menangkap pelaku.
Meski sempat berusaha kabur, namun pedagang dan pengunjung pasar berhasil mengamankan sang nenek tua tersebut.
“Korban merupakan pedagang di Pasar Mandiraja. Ceritanya korban sadar waktu tahu tas miliknya dirogoh pelaku, sama korban terus ditabok sambil teriak copet,” kata Kapolsek Mandiraja Ajun Komisaris Polisi Suyit Munandar, Minggu (31/1/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Diarak Warga
Nenek RN sempat diarak oleh warga yang geram dengan ulah sang nenek.
Kapolsek Mandiraja, AKP Suyit Munandar mengatakan, peristiwa pencopetan yang dilakukan oleh RN terjadi pada Sabtu (30/1/2021) pukul 05.45 WIB.
Saat itu, kondisi pasar sedang ramai aktivitas jual beli.
Massa yang saat itu menangkap sang nenek, sempat mengarak RN menuju polsek setempat untuk diamankan.
Bahkan, sebuah video seorang nenek tertangkap warga karena diduga mencopet viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, sang nenek tampak pasrah saat seorang pria dewasa mencengkeram tengkuknya.
Pria tersebut menginterogasi nenek dengan kata-kata kasar.
Beberapa kali kepala nenek juga tersentak karena kain hijabnya dijambak oleh warga.
Bahkan dari video berdurasi 19 detik tersebut, ada seseorang yang berteriak “Pateni bae (bunuh saja)" kepada sang nenek.
Menangis Minta Maaf
Nenek RN mengangis minta maaf usai kepergok mencuri uang Rp 100 ribu milik pedagang di pasar.
Kapolsek Mandiraja AKP Suyit Munandar menyebutkan, pelaku berinisial RN (50) merupakan warga Sidareja, Cilacap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, RN mengaku sengaja datang jauh-jauh ke Mandiraja menggunakan kendaraan umum karena bingung hendak mencari uang.
Suyit mengungkapkan, saat sampai di Mapolsek, tidak ada luka fisik yang dialami si nenek.
Untuk menghindari aksi main hakim sendiri, pelaku dititipkan di kantor balai desa.
“Iya neneknya sementara diamankan di Pemdes, kami masih mencari korban dan pihak yang ada di dalam video, korban juga belum melapor,” ujarnya.
Malam harinya, pukul 21.00 WIB, polisi akhirnya dapat menghadirkan korban dan para saksi.
Saat disidang, RN pun mengaku bahwa dirinya memang berusaha mencopet.
Dengan berlinang air mata, nenek ini minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Korban sudah memaafkan dan tidak akan melanjutkan laporannya ke pihak berwajib, diselesaikan secara kekeluargaan, toh cuma hilang Rp 100.000," jelasnya.
Hidup Sebatang Kara
Dari hasil pemeriksaan, RN mengaku tinggal sendirian di rumah.
Suami dan anaknya merantau ke luar kota, lama tak memberi kabar.
Pada masa pandemi, RN merasa impitan ekonomi semakin berat.
"Jadi pelaku ini hidup sebatang kara, suami dan anaknya merantau. Dia bingung enggak punya uang, akhirnya nekat nyopet buat makan sehari-hari," kata Suyit.
Setelah sama-sama menyepakati berita acara mediasi, sang nenek akhirnya diperbolehkan pulang.
Sebagai bentuk pembinaan, Suyit meminta sang nenek untuk wajib lapor ke Polsek Mandiraja setiap hari Senin dan Kamis.
"Saya minta wajib lapor hari Senin dan Kamis, coba lihat nanti, kalau pelaku benar datang, akan saya beri bantuan sembako dan uang transpor biar enggak usah nyopet lagi," jelasnya.

Belum ada Komentar untuk "Kisah Nenek Sebatang Kara Diarak Warga Usai Curi Rp100 Ribu untuk Makan: Bingung Engga Punya Uang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel