Perjuangan Maya Balita 2 tahun Harus Berjuang Lawan Hidrosefalus, Orang Tuanya Hanya seorang pedagang warung kecil, Mohon Keikhlasan Doa dan bantuan Dana Dari Kita

 


Kebahagiaan Bu Miftah dan Pak Nasir menantikan kelahiran buah hati pertamanya, mendadak berubah menjadi rasa sedih yang begitu mendalam. Maya, buah hati yang dikandung selama 9 bulan lamanya, lahir dengan kondisi kepala yang berbeda dengan bayi pada umumnya.

Meski lahir dalam keadaan hidrosefalus, Bu Miftah dan Pak Nasir terus memperjuangkan Maya apapun caranya. Hingga usia 2 tahun, Maya mulai tumbuh besar, begitu pula dengan kepalanya yang beratnya sudah melebihi berat tubuh Maya

Setiap malam, erangan kesakitan selalu keluar dari mulut Maya. Tubuhnya sering kejang seperti kehabisan napas, kedua bola matanya mulai terlihat membesar seakan mau keluar dari kelopaknya. 

“Hampir tiap malam, Maya selalu nangis kenceng. Kadang sampai kejang-kejang. Kalau udah begitu, saya cuma bisa nelpon Ayahnya sambil berusaha nenangin Maya. Saya ngga tega lihatnya…”

Menurut dokter, Maya seharusnya langsung melakukan operasi pemasangan selang untuk menyedot cairan di kepalanya sesaat setelah lahir. Karena jika terus didiamkan, cairan tersebut akan terus menekan jaringan otak Maya yang bisa mengancam organ-organ vital lainnya.

Namun, biaya operasi tidaklah murah. Jangankan untuk melakukan operasi dan membeli obat, untuk membayar biaya persalinan saja, Bu Miftah dan Pak Nasir harus menjual barang-barang berharga mereka.

Pak Nasir hanyalah buruh swasta yang bekerja di luar kota, meninggalkan Bu Miftah seorang diri yang bekerja sebagai penjaga toko di rumah tetangganya. Dengan upah 40 ribu/hari, Bu Miftah harus pintar-pintar membagi uangnya untuk menyambung hidup dan biaya pengobatan Maya. 

Saat ini, Maya hanya dirawat seadanya di rumah, sembari menunggu adanya biaya untuk pergi ke meja operasi. Namun, di dalam lubuk hati Bu Miftah yang paling dalam, tersemat harapan untuk bisa melihat keajaiban untuk buah hatinya itu.  

“Saya ingin melihat anak pertama saya tumbuh besar sebagaimana balita pada umumnya, dan melewati hari-harinya dengan penuh keceriaan. Karena semenjak lahir sampai sekarang, hanya tangisan yang terus mengisi kesehariannya…”

#OrangBaik, sungguh malang nasib dek Maya. Di usianya yang masih sangat belia, ia sudah harus menahan sakit yang luar biasa. Ia terancam kehilangan penglihatan dan pendengaran. Bahkan akibat terburuknya, nyawa Maya mungkin tak bisa terselamatkan.

Belum ada Komentar untuk "Perjuangan Maya Balita 2 tahun Harus Berjuang Lawan Hidrosefalus, Orang Tuanya Hanya seorang pedagang warung kecil, Mohon Keikhlasan Doa dan bantuan Dana Dari Kita"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel